Mata Pelajaran : PKN
Kelas : VI
Isilah !
1. Rumusan Pancasila yang sah dan resmi tercantum dalam ......................
2. Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ....................
3. Pidato Ir. Soekarno tentang dasar negara Indonesia disampaikan pada tanggal .............
4. Lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman tertinggi adalah ....................
5. Lembaga negara yang dapat meutuskan pembubaran partai politik di Indonesia adalah ..............
6. Perbedaan dasar negara yang tercantum dalam Piagam Jakarta dengan dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah terletak pada sila ke ...........
7. Kekuasaan tertinggi negara Indonesia di tangan ................
8. Asas pemilu Indonesia adalah ...................
9. Pelaksanaan pemungutan suara dilakukan di ..................
10.Jumlah anggota DPR RI adalah ...............orang
Jawablah !
1. Sebutkan ciri yang harus ada dalam negara demokrasi
2. Sebutkan pemikiran Ir. Soekarno tentang dasar negara RI
3. Sebutkan tugas BPK!
4. Sebutkan fungsi DPR
5. Sebutkan tahapan-tahapan pemilu.
Jl. Raya Mojosari BK IX Belitang OKU Timur Sumatera Selatan. Tilp. 0735 452173
Selamat Datang di Blog SD Charitas 02 Mojosari Belitang OKU Timur
Wahana Informasi bagi para guru, stik holder dan civitas akademika
Kamis, 24 November 2011
Selasa, 16 Agustus 2011
PERINGATAN HUT RI KE 66
Upacara peringatan HUT RI ke 66 tanggl 17 Agustus 2011 diikuti oleh siswa-siswi SD, SMP Charitas 02 Mojosari dan SMA Xaverius 5 Belitang, berlangsung khidmat dan tertib. Upacara dilaksanakan di Komplek SD-SMP Charitas 02 Mojosari dengan Inspektur upacara adalah bpk. A. Tukatno, BA. Kepala SMP Charitas 02 Mojosari. Sementara itu pasukan pengibar bendera adalah siswa-siswi SMA Xaverius 5 Belitang.
Upacara juga dimeriahkan group Drumband dari SD Charitas 02 Mojosari. Selesai upacara dilanjutkan dengan ramah-tamah antar guru-guru dari SD, SMP da SMA. Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan bersama yang selalu dilaksanakan di setiap peringatan HUT RI. yang untuk tahun ini tua rumahnyanya adalah SD dan SMP Charitas 02 Mojosari.
Upacara juga dimeriahkan group Drumband dari SD Charitas 02 Mojosari. Selesai upacara dilanjutkan dengan ramah-tamah antar guru-guru dari SD, SMP da SMA. Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan bersama yang selalu dilaksanakan di setiap peringatan HUT RI. yang untuk tahun ini tua rumahnyanya adalah SD dan SMP Charitas 02 Mojosari.
Rabu, 06 Juli 2011
SEKOLAH CHARITAS DI BELITANG Ber-PPR
TOT PPR di Palembang
Sebagai tindak lanjut dari TOT PPR di Palembang pada bulan Mei 2011 yang lalu, giliran kini para guru Sekolah Charitas di Belitang OKU Timur mengikuti pelatihan PPR ( Paradigma Pedagogik Reflektif ) pada tanggal 6 sampai 8 Juli 2011.
Kegiatan ini dilakukan karena sekolah Charitas bertekad bahwa mulai Tahun ajaran 2011/2012 akan melaksanakan Pembelajaran Berbasis PPR.
Kegiatan pelatihan PPR yang diikuti oleh para guru Charitas dari tingkat TK-SD-SMP, diawali dengan refleksi terhadap Nota Pastoral KWI 2008 yang menyatakan bahwa sistem pendidikan cenderung mengukur kecerdasan intelektual yang berorientasi mengejar kelulusan ulangan atau ujian;jawaban UN-US; sukses lahiriah sehingga pola pikir peserta didik cenderung materialistik, konsumeristis dan hedonistis.
Sr. Imaculata FCh selaku koordinator Yayasan Pendidikan Charitas Belitang menjadi salah satu narasumber yang menyampaikan apa yang menjadi "ROH PPR". menyatakan bahwa sekolah Katolik harus menjadi Media Pewartaan Kabar Gembira. Untuk itulah ditawarkan PPR sebagai sarana alternatif proses pembelajaran untuk perubahan.
Senin, 20 Juni 2011
PENGUMUMAN KELULUSAN DAN PELEPASAN SISWA-SISWI KELAS VI TAHUN PELAJARAN2010-2011
Pengumuman kelulusan SD Charitas
02 Mojosari Kecamatan Belitang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 juni
2011. Dalam Acara pengumuman kelulusan ini sekaligus dilaksanakan acara
pelepasan siswa-siswi kelas VI tahun 2010-2011.
Dalam kata penyerahan kembali
siswa kls VI kepada pihak orang tua, Kepala Sekolah berpesan agar para siswa
terus berjuang dan tetap menjaga nilai-nilai kejujuran dan cinta sesama. Jangan
lupakan para gurumu yang telah 6 tahun membimbing kamu dari belum bisa membaca, menulis dan menghitung dan
sekarang sudah menjadi lebih pintar, demikian kata kepala sekolah.Hadir dalam acara tersebut adalah orang tua muris kelas VI, tamu undangan, komite sekolah dan koordinator cabang Yayasan Pendidikan Charitas Belitang yaitu Sr. Imaculta, FCh. dalam kata sambutannya koordinator yayasan pendidikan charitas belitang menyampaikan bahwa yayasan pendidikan charitas berusaha mengembangkan kwalitas pendidikan baik fisik maupun profesioal tenaga pendidik.untuk itu mohon dukungan dari orang tua dan masyarakat demi kelangsungan pendidikan charitas di wilayah ini.
Acara pelepasan dimeriahkan
dengan penampilan atraksi kesenian dari siswa-siswi SD Charitas 02 Mojosari
antara lain: Tari Tanggai, tari yapong, tari badinding, tari kipas,tari paying dan
tari kuda lumping serta penampilan seni kerawitan.
Dari hasil Ujian Nasional
siswa-siswi SD Charitas 02 Mojosari dinyatakan lulus 100% .Dalam kesempatan itu
sekolah juga memberi penghargaan bagi siswa-siswi yang memperoleh nilai
tertinggi berupa piagam penghargaan dan kenang-kenangan. Siswa yang mendapat
penghargaan tersebut adalah : M. Wisnu Subrata, Yanda Sonang Herlian, Dionesia
Veni Dwijayanti dan M. Bayu Rizky.
Tari Tanggai
Rabu, 25 Mei 2011
"WORD CHALENGE DAY " KAB. OKU TIMUR
Penarikan Dor Prize, setelah kegiatan jalan sehat
Jalan sehat adalah olah raga paling murah dan paling digemari oleh masyarakat OKU Timur. Hampir disetiap even/ kegiatan pemerintah Kabupaten OKU Timur, kegiatan jalan sehat ini tidak pernah ditinggalkan. Dalam rangka Word Chalenge Day, Kabupaten OKU Timur, juga diadakan kegiatan jalan sehat yang dipusatkan di Lapangan KONI Belitang, hari rabu, 25 Mei 2011. dibuka langsung oleh Bupati OKU Timur, Bpk H. Herman Deru,SH.MM.
Kegiatan jalan sehat ini diikuti oleh ribuan peserta dari siswa SD samapai SLTA, dan instansi-instansi pemerintah serta swasta lainnya. Dilihat dari jumlah peserta yang begitu luar biasa banyaknya, mungkin bisa memecahkan rekor Muri untuk peserta jalan sehat terbanyak.
SD Charitas 02 Mojosari dengan drumband " Gita Bahana Prima" juga tidak ketinggalan memeriahkan kegiatan Word Chalenge Day ini.
Kamis, 03 Maret 2011
Penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 bukan Letkol Soeharto ?
Sejarawan,
Dr Anhar Gonggong berpendapat penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 di
Yogyakarta untuk menyingkirkan pasukan Belanda, bukan mantan Presiden Soeharto
(ketika itu berpangkat letkol). Melainkan komandan berpangkat yang lebih tinggi
seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Menteri Pertahanan Sri Sultan
Hamengkuwono IX. Dalam diskusi “Serangan Umum 1 Maret 1949″ di Jakarta, sejarawan dari Fakultas Sastra UI itu mengatakan berdasarkan hierarki komando
di militer, inisiatif penyerangan bukan berasal dari seorang komandan brigade
seperti Letkol Soeharto yang menjabat Komandan Brigade III, tetapi seharusnya
berasal dari pejabat lebih tinggi.
Pejabat
militer lebih tinggi itu, katanya, seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman,
Menhan Sri Sultan Hamengkubwono IX, Panglima Divisi III Kol Bambang Sugeng,
Wakil Kepala Staf Angkatan Perang Kol TB Simatupang, dan Kepala Staf Angkatan
Perang Kol Abdul Haris Nasution.
Selain
itu, tulisan TB Simatupang (Waktu itu sebagai Kepala Staf Angkatan Perang
RI–red) dalam bukunya Laporan dan Banaran (1960), memuat salinan Instruksi
Rahasia Panglima Divisi III/GM III Kol Bambang Sugeng yang memerintahkan kepada
seluruh kesatuan tentara untuk mengadakan serangan besar-besaran di Yogyakarta
mulai 25 Februari hingga 1 Maret 1949.
Menurut
Anhar, untuk memastikan tentang siapa para pelaku inisiatif Serangan Umum 1
Maret 1949 selain Kol Bambang Sugeng, juga memerlukan penelitian lebih lanjut.
Sedangkan berdasarkan sejumlah dokumen dan sistem hierarki militer bahwa
inisiatif serangan bukan dari Letkol Soeharto.
Karena
itu, menurut Anhar, perlu ada pelurusan sejarah tentang inisiatif Serangan Umum
1 Maret 1949 yang dalam buku-buku sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah
berasal dari Letkol Soeharto.
Ketika
ditanya tentang keengganan Jenderal AH Nasution dan Sri Sultan Hamengkubuwono
IX mengungkapkan tentang inisiatif Serangan Umum 1 Maret 1949 bukan berasal
dari Pak Harto, Anhar mengatakan, budaya “sungkan” membuat kedua tokoh takut
mengungkap hal tersebut serta kedudukan Pak Harto sebagai Presiden RI juga
menjadi faktor yang menjadikan orang lain malu megungkapkan kebenaran sejarah.
Kendati
demikian, Anhar mengakui, Letkol Soeharto tetap sebagai pelaksana Serangan Umum
1 Maret 1949 sehingga Indonesia memenangkan diplomasi di PBB bahwa eksistensi
negara Indonesia masih ada yang ditandai TNI berhasil mengusir pendudukan
tentara Belanda dari ibu kota RI, Yogyakarta, pada saat itu.
Sementara
itu, pengamat sejarah Batara Hutagalung yang juga anak pahlawan nasional Letkol
Dr W Hatagalung mengatakan berdasarkan dokumen yang ditulis Letkol Dr W
Hutagalung yang pada 1949 menjabat perwira teritorial di Yogyakarta dan
sejumlah dokumen lain, Serangan Umum 1 Maret 1949 melibatkan banyak
pihak,seperti Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Kementerian Pertahanan.
Selaian
itu, Serangan 1 Maret 1949 yang dilaksanakan Divisi III Militer di Yogyakarta
berdasarkan perintah dari Panglima Besar Jenderal Soedirman untuk membuktikan
dunia internasional bahwa TNI masih ada dan cukup kuat sehingga dapat
membuktikan eksistensi RI, kata Batara yang juga Ketua Aliansi Reformasi Indonesia
(ARI) itu.
Sedangkan
pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof Dr Muchlis
Muchtar MS berpendapat bahwa Serangan Umum 1 Maret 1949 telah menjadi salah
satu tonggak penting bagi kelangsungan negara persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Tetapi,
apakah mantan Presiden Soeharto sebagai penggagas serangan itu, kini mulai
banyak dipertanyakan. Maka tugas para sejarawanlah untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut masalah itu."
Sumber : Media Indonesia – Politik dan Keamanan
(3/1/00)
Rabu, 16 Februari 2011
Biografi Bung Karno
Presiden pertama
Republik Indonesia, Soekarno
yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan
meninggal di Jakarta,
21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu
Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan
anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur,
Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan
dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama
asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno
hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa
SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di
rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam.
Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere
Burger School).
Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya.
Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung
dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang
sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau
merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia)
pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya
ke penjara Sukamiskin, Bandung
pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam
pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan
Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI
pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan
Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda
dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke
Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta
memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang
dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad
Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus
1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi
sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga
berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun
bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika
di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan
G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas
pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat
Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia
meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di
dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya
sebagai “Pahlawan Proklamasi”. (kepustakaan-presiden.pnri.go.id)
Kamis, 10 Februari 2011
Belajar Mencintai Lingkungan
Belajar tidak selalu harus didalam kelas, diluar kelas kita bisa belajar lebih banyak mengenal berbagai jenis tanaman, cara berkembang biaknya, ciri-cirinya, manfaatnya dan yang tidak boleh dilupakan adalah cinta terhadap lingkungan hidup dan pelestariannya
Selasa, 25 Januari 2011
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pelaksanaan pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan
pendahuluan, guru:
a. menyiapkan
peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaanpertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c.
menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai;
d.
menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2.
Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan
inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fsik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan
metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfrmasi.
a.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta
didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang
jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3) memfasilitasi
terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta
didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
b.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan
peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugastugas tertentu yang
bermakna;
2) memfasilitasi
peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lainlain untuk memunculkan gagasan
baru baik secara
lisan maupun tertulis;
3) memberi
kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta
didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6) memfasilitasi
peserta didik membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok;
7) memfasilitasi
peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
8) memfasilitasi peserta
didik melakukan pameran,
turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c.
Konfrmasi
Dalam kegiatan konfrmasi, guru:
1) memberikan
umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik,
2) memberikan
konfrmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta
didik melakukan refeksi
untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta
didik untuk memperoleh
pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator
dalam menjawab pertanyaan peserta didik
yang menghadapi kesulitan,
dengan menggunakan bahasa yang
baku dan benar;
b)
membantu menyelesaikan masalah;
c)
memberi
acuan agar peserta
didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih
jauh;
e) memberikan motivasi kepada peserta didik
yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a.
bersamasama dengan
peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
b. melakukan
penilaian dan/atau refeksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
c. memberikan
umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar
peserta didik;
e. menyampaikan
rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Permendiknas No. 41
Tahun 2007 tentang
Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Senin, 24 Januari 2011
Strategi Pembelajaran
- TUGAS INDIVIDUAL
-
QUESTIONING
(Tanya jawab)
Misalnya : Apa yang dimaksud dengan aqidah? Lalu siswa harus mencari
jawabnya dari internet, ensiklopedia, wikipedia, thesaurus, dll
-
INQUIRY
(Mencari/menemukan sendiri)
Misalnya siswa diminta untuk membuat terrarium dan diisi dengan sepasang
katak, lalu siswa diminta untuk mengamati apa yang terjadi dengan katak tu
setiap hari (metamorfosa katak)
-
REFLECTION
(Merenung/menganalisa)
Misalnya siswa diminta untuk merenungkan atau menganalisa : mengapa
terjadi tsunami? Jawaban pertanyaan ini
perlu pemikiran mendalam, lintas ilmu dan tidak bisa begitu saja mengutip atau
meng-copy dari buku.
-
SUPPORTING
SELF-REGULATED LEARNING (Mendorong belajar mandiri untuk seumur hidup tanpa
pengawasan/supervisi)
Menyediakan dukungan yang perlu agar siswa bergerak dari pembelajar yang
dependen menjadi pembelajar yang independen, misalna begitu mendengar kata :
“Puting beliung”, siswa tanpa disuruh –
mencari sendiri makna kata “puting beliung” itu dari ensiklopedia, surfing internet (googling) atau mencari di kamus, wikipedia dll
- TUGAS KELOMPOK
-
PROBLEM-BASED
(Menggunakan problem yang nyata),
Misalnya siswa diminta pendapatnya mengapa harga beras terus naik
(menjadi mahal)? , maka siswa dalam kelompok membagi tugas – ada yang mengamati
cara menanam padi di sawah, ada yang melihat proses penggilingan padi, ada yang
melihat proses jual beli beras di pasar, dll – dengan demikian, siswa melihat
masalah beras bukan hanya dari masala padi, tapi juga keterkaitannya dengan
pupuk, bibit unggul, irigasi, cara membajak sawah, sistim ijon, carakerja KUD,
dll
-
USING MULTIPLE
CONTEXTS (Mempelajari ilmu dalam macam-macam konteks)
Misalnya dalam latihan melempar dan menangkap bola, siswa tidak hanya
belajar melempar dan menangkap bola dengan benar, tapi belajar juga tentang
penerapannya dalam kasti, baseball, basket, volley, dll dimana masing-masing
cabang olah raga itu mempunyai cirri dan aturan main tersendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)