Selamat Datang di Blog SD Charitas 02 Mojosari Belitang OKU Timur

Wahana Informasi bagi para guru, stik holder dan civitas akademika

Kamis, 24 November 2011

Latihan Soal Semester Gazal

Mata Pelajaran : PKN
Kelas  : VI

Isilah !
1. Rumusan Pancasila yang sah dan resmi tercantum dalam ......................
2. Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ....................
3. Pidato Ir. Soekarno tentang dasar negara Indonesia disampaikan pada tanggal .............
4. Lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman tertinggi adalah ....................
5. Lembaga negara yang dapat meutuskan pembubaran partai politik di Indonesia adalah ..............
6. Perbedaan dasar negara yang tercantum dalam Piagam Jakarta dengan dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah terletak pada sila ke ...........
7. Kekuasaan tertinggi negara Indonesia di tangan ................
8. Asas pemilu Indonesia adalah ...................
9. Pelaksanaan pemungutan suara dilakukan di ..................
10.Jumlah anggota DPR RI adalah ...............orang

Jawablah !
1. Sebutkan ciri yang harus ada dalam negara demokrasi
2. Sebutkan pemikiran Ir. Soekarno tentang dasar negara RI
3. Sebutkan tugas BPK!
4. Sebutkan fungsi DPR
5. Sebutkan tahapan-tahapan pemilu.

Selasa, 16 Agustus 2011

PERINGATAN HUT RI KE 66

Upacara peringatan HUT RI ke 66 tanggl 17 Agustus 2011  diikuti oleh siswa-siswi SD, SMP Charitas 02 Mojosari dan SMA Xaverius 5 Belitang, berlangsung khidmat dan tertib. Upacara dilaksanakan di Komplek SD-SMP Charitas 02 Mojosari dengan Inspektur upacara adalah bpk. A. Tukatno, BA. Kepala SMP Charitas 02 Mojosari. Sementara itu pasukan pengibar bendera adalah siswa-siswi SMA Xaverius 5 Belitang.

Upacara juga dimeriahkan group Drumband dari SD Charitas 02 Mojosari. Selesai upacara dilanjutkan dengan ramah-tamah antar guru-guru dari SD, SMP da SMA. Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan bersama yang selalu dilaksanakan di setiap peringatan HUT RI. yang untuk tahun ini tua rumahnyanya adalah SD dan SMP Charitas 02 Mojosari.

Rabu, 06 Juli 2011

SEKOLAH CHARITAS DI BELITANG Ber-PPR

TOT PPR di Palembang
 Sebagai tindak lanjut dari TOT PPR di Palembang pada bulan Mei 2011 yang lalu, giliran kini para guru Sekolah Charitas di Belitang OKU Timur mengikuti pelatihan PPR ( Paradigma Pedagogik Reflektif ) pada tanggal 6 sampai 8 Juli 2011.
Kegiatan ini dilakukan karena sekolah Charitas bertekad bahwa mulai Tahun ajaran 2011/2012 akan melaksanakan Pembelajaran Berbasis PPR.
Kegiatan pelatihan PPR yang diikuti oleh para guru Charitas dari tingkat TK-SD-SMP, diawali dengan refleksi terhadap Nota Pastoral KWI 2008 yang menyatakan bahwa sistem pendidikan cenderung mengukur kecerdasan intelektual yang berorientasi mengejar kelulusan ulangan atau ujian;jawaban UN-US; sukses lahiriah sehingga pola pikir peserta didik cenderung materialistik, konsumeristis dan hedonistis.
Sr. Imaculata FCh selaku koordinator Yayasan Pendidikan Charitas Belitang menjadi salah satu narasumber yang menyampaikan apa yang menjadi "ROH PPR". menyatakan bahwa sekolah Katolik harus menjadi Media Pewartaan Kabar Gembira. Untuk itulah ditawarkan PPR sebagai sarana alternatif  proses pembelajaran untuk perubahan.

Senin, 20 Juni 2011

PENGUMUMAN KELULUSAN DAN PELEPASAN SISWA-SISWI KELAS VI TAHUN PELAJARAN2010-2011

Pengumuman kelulusan SD Charitas 02 Mojosari Kecamatan Belitang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 juni 2011. Dalam Acara pengumuman kelulusan ini sekaligus dilaksanakan acara pelepasan siswa-siswi kelas VI tahun 2010-2011.

Dalam kata penyerahan kembali siswa kls VI kepada pihak orang tua, Kepala Sekolah berpesan agar para siswa terus berjuang dan tetap menjaga nilai-nilai kejujuran dan cinta sesama. Jangan lupakan para gurumu yang telah 6 tahun membimbing kamu dari  belum bisa membaca, menulis dan menghitung dan sekarang sudah menjadi lebih pintar, demikian kata kepala sekolah.Hadir dalam acara tersebut adalah orang tua muris kelas VI, tamu undangan, komite sekolah dan koordinator cabang Yayasan Pendidikan Charitas Belitang yaitu Sr. Imaculta, FCh. dalam kata sambutannya koordinator yayasan pendidikan charitas belitang menyampaikan bahwa yayasan pendidikan charitas berusaha mengembangkan kwalitas pendidikan baik fisik maupun profesioal tenaga pendidik.untuk itu mohon dukungan dari orang tua dan masyarakat demi kelangsungan pendidikan charitas di wilayah ini.

Acara pelepasan dimeriahkan dengan penampilan atraksi kesenian dari siswa-siswi SD Charitas 02 Mojosari antara lain: Tari Tanggai, tari yapong, tari badinding, tari kipas,tari paying dan tari kuda lumping serta penampilan seni kerawitan.

Dari hasil Ujian Nasional siswa-siswi SD Charitas 02 Mojosari dinyatakan lulus 100% .Dalam kesempatan itu sekolah juga memberi penghargaan bagi siswa-siswi yang memperoleh nilai tertinggi berupa piagam penghargaan dan kenang-kenangan. Siswa yang mendapat penghargaan tersebut adalah : M. Wisnu Subrata, Yanda Sonang Herlian, Dionesia Veni Dwijayanti dan M. Bayu Rizky.
Tari Tanggai

Rabu, 25 Mei 2011

"WORD CHALENGE DAY " KAB. OKU TIMUR

Penarikan Dor Prize, setelah kegiatan jalan sehat
Jalan sehat adalah olah raga paling murah dan paling digemari oleh masyarakat OKU Timur. Hampir disetiap even/ kegiatan pemerintah Kabupaten OKU Timur, kegiatan jalan sehat ini tidak pernah ditinggalkan. Dalam rangka Word Chalenge Day, Kabupaten OKU Timur, juga diadakan kegiatan jalan sehat yang dipusatkan di Lapangan KONI Belitang, hari rabu, 25 Mei 2011. dibuka langsung oleh Bupati OKU Timur, Bpk H. Herman Deru,SH.MM.
Kegiatan jalan sehat ini diikuti oleh ribuan peserta dari siswa SD samapai SLTA, dan instansi-instansi pemerintah serta swasta lainnya. Dilihat dari jumlah peserta yang begitu luar biasa banyaknya, mungkin bisa memecahkan rekor Muri untuk peserta  jalan sehat terbanyak.
SD Charitas 02 Mojosari dengan drumband " Gita Bahana Prima" juga tidak ketinggalan memeriahkan kegiatan Word Chalenge Day ini.

Kamis, 03 Maret 2011

Penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 bukan Letkol Soeharto ?




Sejarawan, Dr Anhar Gonggong berpendapat penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta untuk menyingkirkan pasukan Belanda, bukan mantan Presiden Soeharto (ketika itu berpangkat letkol). Melainkan komandan berpangkat yang lebih tinggi seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengkuwono IX. Dalam diskusi “Serangan Umum 1 Maret 1949″ di Jakarta, sejarawan dari Fakultas Sastra UI itu mengatakan berdasarkan hierarki komando di militer, inisiatif penyerangan bukan berasal dari seorang komandan brigade seperti Letkol Soeharto yang menjabat Komandan Brigade III, tetapi seharusnya berasal dari pejabat lebih tinggi.
Pejabat militer lebih tinggi itu, katanya, seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman, Menhan Sri Sultan Hamengkubwono IX, Panglima Divisi III Kol Bambang Sugeng, Wakil Kepala Staf Angkatan Perang Kol TB Simatupang, dan Kepala Staf Angkatan Perang Kol Abdul Haris Nasution.
Selain itu, tulisan TB Simatupang (Waktu itu sebagai Kepala Staf Angkatan Perang RI–red) dalam bukunya Laporan dan Banaran (1960), memuat salinan Instruksi Rahasia Panglima Divisi III/GM III Kol Bambang Sugeng yang memerintahkan kepada seluruh kesatuan tentara untuk mengadakan serangan besar-besaran di Yogyakarta mulai 25 Februari hingga 1 Maret 1949.
Menurut Anhar, untuk memastikan tentang siapa para pelaku inisiatif Serangan Umum 1 Maret 1949 selain Kol Bambang Sugeng, juga memerlukan penelitian lebih lanjut. Sedangkan berdasarkan sejumlah dokumen dan sistem hierarki militer bahwa inisiatif serangan bukan dari Letkol Soeharto.
Karena itu, menurut Anhar, perlu ada pelurusan sejarah tentang inisiatif Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dalam buku-buku sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah berasal dari Letkol Soeharto.
Ketika ditanya tentang keengganan Jenderal AH Nasution dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX mengungkapkan tentang inisiatif Serangan Umum 1 Maret 1949 bukan berasal dari Pak Harto, Anhar mengatakan, budaya “sungkan” membuat kedua tokoh takut mengungkap hal tersebut serta kedudukan Pak Harto sebagai Presiden RI juga menjadi faktor yang menjadikan orang lain malu megungkapkan kebenaran sejarah.
Kendati demikian, Anhar mengakui, Letkol Soeharto tetap sebagai pelaksana Serangan Umum 1 Maret 1949 sehingga Indonesia memenangkan diplomasi di PBB bahwa eksistensi negara Indonesia masih ada yang ditandai TNI berhasil mengusir pendudukan tentara Belanda dari ibu kota RI, Yogyakarta, pada saat itu.
Sementara itu, pengamat sejarah Batara Hutagalung yang juga anak pahlawan nasional Letkol Dr W Hatagalung mengatakan berdasarkan dokumen yang ditulis Letkol Dr W Hutagalung yang pada 1949 menjabat perwira teritorial di Yogyakarta dan sejumlah dokumen lain, Serangan Umum 1 Maret 1949 melibatkan banyak pihak,seperti Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Kementerian Pertahanan.
Selaian itu, Serangan 1 Maret 1949 yang dilaksanakan Divisi III Militer di Yogyakarta berdasarkan perintah dari Panglima Besar Jenderal Soedirman untuk membuktikan dunia internasional bahwa TNI masih ada dan cukup kuat sehingga dapat membuktikan eksistensi RI, kata Batara yang juga Ketua Aliansi Reformasi Indonesia (ARI) itu.
Sedangkan pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof Dr Muchlis Muchtar MS berpendapat bahwa Serangan Umum 1 Maret 1949 telah menjadi salah satu tonggak penting bagi kelangsungan negara persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Tetapi, apakah mantan Presiden Soeharto sebagai penggagas serangan itu, kini mulai banyak dipertanyakan. Maka tugas para sejarawanlah untuk mengadakan penelitian lebih lanjut masalah itu."
Sumber : Media Indonesia – Politik dan Keamanan (3/1/00)

Rabu, 16 Februari 2011

Biografi Bung Karno

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”. (kepustakaan-presiden.pnri.go.id)

Kamis, 10 Februari 2011

Belajar Mencintai Lingkungan

Belajar tidak selalu harus didalam kelas, diluar kelas kita bisa belajar lebih banyak mengenal berbagai jenis tanaman, cara berkembang biaknya, ciri-cirinya, manfaatnya dan yang tidak boleh dilupakan adalah cinta terhadap lingkungan hidup dan pelestariannya

Selasa, 25 Januari 2011

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pelaksanaan  pembelajaran  meliputi  kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

1.   Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a.  menyiapkan  peserta  didik  secara  psikis  dan  fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b.  mengajukan pertanyaan­pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan  cakupan  materi  dan  penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

  2.  Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif,  inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fsik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfrmasi.
a.  Eksplorasi
 Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1)  melibatkan  peserta  didik  mencari  informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam  takambang  jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2)    menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3)    memfasilitasi  terjadinya  interaksi  antarpeserta didik  serta  antara  peserta  didik  dengan  guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4)    melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5)    memfasilitasi  peserta  didik  melakukan  percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b.  Elaborasi
 Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1)    membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas­tugas tertentu yang bermakna;
2)    memfasilitasi  peserta  didik melalui  pemberian tugas,  diskusi,  dan  lain­lain  untuk memunculkan  gagasan  baru  baik  secara  lisan  maupun tertulis;
3)    memberi  kesempatan  untuk  berpikir,  menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4)    memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5)    memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6)    memfasilitasi  peserta  didik  membuat  laporan eksplorasi  yang  dilakukan  baik  lisan  maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7)    memfasilitasi  peserta  didik  untuk  menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
8)    memfasilitasi  peserta  didik melakukan  pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9)    memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c.   Konfrmasi
 Dalam kegiatan konfrmasi, guru:
1)    memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam  bentuk  lisan,  tulisan,  isyarat,  maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2)    memberikan konfrmasi  terhadap hasil eksplorasi  dan  elaborasi  peserta  didik  melalui  berbagai sumber,
3)    memfasilitasi  peserta  didik melakukan  refeksi untuk  memperoleh  pengalaman  belajar  yang telah dilakukan,
4)    memfasilitasi  peserta  didik  untuk memperoleh pengalaman  yang  bermakna  dalam mencapai kompetensi dasar:
a)    berfungsi sebagai narasumber dan  fasilitator  dalam  menjawab pertanyaan  peserta didik  yang  menghadapi  kesulitan,  dengan menggunakan  bahasa  yang  baku  dan  benar;
b)    membantu menyelesaikan masalah;
c)    memberi  acuan  agar  peserta  didik  dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d)    memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e)    memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3.  Kegiatan Penutup
 Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama­sama  dengan  peserta  didik  dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b.  melakukan  penilaian  dan/atau  refeksi  terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c.  memberikan  umpan  balik  terhadap  proses  dan hasil pembelajaran;
d.  merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan  tugas baik  tugas  individual  maupun  kelompok  sesuai  dengan hasil belajar peserta didik;
e.  menyampaikan  rencana  pembelajaran  pada  pertemuan berikutnya.



Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Senin, 24 Januari 2011

Strategi Pembelajaran


  1. TUGAS INDIVIDUAL
-         QUESTIONING (Tanya jawab)
Misalnya : Apa yang dimaksud dengan aqidah? Lalu siswa harus mencari jawabnya dari internet, ensiklopedia, wikipedia, thesaurus, dll

-         INQUIRY (Mencari/menemukan sendiri)
Misalnya siswa diminta untuk membuat terrarium dan diisi dengan sepasang katak, lalu siswa diminta untuk mengamati apa yang terjadi dengan katak tu setiap hari (metamorfosa katak)

-         REFLECTION (Merenung/menganalisa)
Misalnya siswa diminta untuk merenungkan atau menganalisa : mengapa terjadi tsunami?   Jawaban pertanyaan ini perlu pemikiran mendalam, lintas ilmu dan tidak bisa begitu saja mengutip atau meng-copy dari buku.

-         SUPPORTING SELF-REGULATED LEARNING (Mendorong belajar mandiri untuk seumur hidup tanpa pengawasan/supervisi)
Menyediakan dukungan yang perlu agar siswa bergerak dari pembelajar yang dependen menjadi pembelajar yang independen, misalna begitu mendengar kata : “Puting beliung”,  siswa tanpa disuruh – mencari sendiri makna kata “puting beliung” itu dari ensiklopedia, surfing internet (googling) atau mencari di kamus, wikipedia dll

  1. TUGAS KELOMPOK
-         PROBLEM-BASED (Menggunakan problem yang nyata),
Misalnya siswa diminta pendapatnya mengapa harga beras terus naik (menjadi mahal)? , maka siswa dalam kelompok membagi tugas – ada yang mengamati cara menanam padi di sawah, ada yang melihat proses penggilingan padi, ada yang melihat proses jual beli beras di pasar, dll – dengan demikian, siswa melihat masalah beras bukan hanya dari masala padi, tapi juga keterkaitannya dengan pupuk, bibit unggul, irigasi, cara membajak sawah, sistim ijon, carakerja KUD, dll

-         USING MULTIPLE CONTEXTS (Mempelajari ilmu dalam macam-macam konteks)
Misalnya dalam latihan melempar dan menangkap bola, siswa tidak hanya belajar melempar dan menangkap bola dengan benar, tapi belajar juga tentang penerapannya dalam kasti, baseball, basket, volley, dll dimana masing-masing cabang olah raga itu mempunyai cirri dan aturan main tersendiri.